Menemukan Hobi di Usia Dewasa, Why Not?


Menemukan hobi di usia dewasa

apasebab.com - Banyak orang beranggapan hobi adalah sesuatu yang seharusnya ditemukan sejak muda, bahkan sejak masih kanak-kanak.

Di usia belia kita umumnya punya punya waktu lebih banyak untuk mencoba berbagai hal, seperti bermain alat musik, melukis, menulis cerita, atau mengoleksi benda-benda unik.

Ketika diminta mengisi biodata di buku kenangan pun biasanya ada pertanyaan tentang hobi. Tidak mengisi kolom itu rasanya seperti menjadi anak muda tanpa kegiatan.

Bagaimana jika kita baru menemukan hobi di usia dewasa? Apakah sudah terlambat?

Jawabannya adalah tidak. Menemukan hobi di usia dewasa bisa menjadi pengalaman yang lebih bermakna, karena dilakukan dengan kesadaran, tujuan, dan pemahaman diri yang lebih matang.

Menemukan Hobi Saat Dewasa

Masa dewasa identik dengan tanggung jawab. Rutinitas pekerjaan, urusan rumah tangga, dan tuntutan sosial membuat kita kerap menyingkirkan kegiatan yang “tidak produktif”.

Akibatnya, kita kehilangan kesempatan untuk bereksplorasi dengan minat pribadinya. Kemudian, pada satu titik kita merasa jenuh dengan segala rutinitas.

Di sinilah kita mulai kembali mencari hal-hal yang membuat kita merasa senang hanya karena senang.

Misalnya, kita yang dulu tidak sempat menggambar karena sibuk bekerja, kini mulai mencoba doodle sederhana di sela rapat, atau menemukan kesenangan baru membuat desain menggunakan Canva.

Menemukan hobi di usia dewasa sering kali berawal dari rasa jenuh atau stres. Hobi hadir sebagai “jendela kecil” yang memberikan udara segar.

Dengan hobi, kita bisa mengekspresikan diri tanpa tekanan, tanpa penilaian, dan tanpa target produktivitas yang kaku.

Bagi banyak orang dewasa, hobi bukan sekadar aktivitas pengisi waktu luang atau kegiatan me time. Meluangkan waktu untuk melakukan sesuatu yang disukai dapat menurunkan stres, meningkatkan suasana hati, bahkan memperbaiki kualitas tidur.

Ketika menggambar doodle tanpa memikirkan hasil akhirnya, atau menata desain di Canva hanya karena menyukainya, otak mendapatkan “istirahat aktif” dari tekanan sehari-hari.

Hobi juga dapat memperluas jaringan sosial. Ada komunitas pecinta tanaman, klub pembuat jurnal estetik, hingga kelompok belajar membuat konten di Canva. Dari sana muncul koneksi baru, bahkan terkadang peluang karier atau bisnis. 

Baca Juga: Media Sosial di Tangan Ibu Milenial, Untuk Apa Saja?


Hobi di Era Digital

Manfaat hobi
Bukan hanya anak-anak yang perlu memiliki hobi.

Zaman digital memberikan banyak peluang bagi orang dewasa untuk mencoba hal baru tanpa rasa takut.

Dulu, kita mungkin merasa canggung mendaftar kursus menggambar karena merasa “sudah tua”. Kini cukup membuka ponsel dan mencari tutorial di YouTube atau mengikuti kelas daring.

Salah satu contoh yang populer adalah Canva. Banyak orang dewasa menemukan kepuasan tersendiri saat belajar membuat desain poster, kartu ucapan, atau presentasi melalui Canva.

Dengan antarmuka yang sederhana, Canva memungkinkan kita kreatif tanpa harus menjadi desainer profesional.

Begitu juga dengan doodle. Banyak orang dewasa menemukan kedamaian saat menorehkan garis-garis acak di buku catatan, yang perlahan berubah menjadi bentuk-bentuk unik.

Aktivitas sederhana ini dapat mengembalikan rasa ingin tahu dan kebebasan berekspresi yang sering hilang saat kita tumbuh dewasa.


Keuntungan Memiliki Hobi di Usia Dewasa

Menemukan hobi di usia dewasa membawa berbagai keuntungan nyata, baik bagi tubuh maupun pikiran. Berikut 4 keuntungan memiliki hobi di usia dewasa:

1. Mengurangi stres dan kecemasan

Saat kita berfokus pada kegiatan yang menyenangkan, tubuh melepaskan hormon dopamin dan serotonin yang menenangkan.

Ini membantu menurunkan tekanan darah dan memperbaiki suasana hati.

Baca Juga: Stres Jangan Dibiarkan. Segera Kenali dan Atasi

2. Meningkatkan kreativitas

Aktivitas seperti membuat desain di Canva atau menggambar doodle menstimulasi bagian otak yang berhubungan dengan kreativitas.

3. Membangun rasa percaya diri

Ketika berhasil menyelesaikan proyek hobi, sekecil apa pun itu, muncul rasa bangga dan pencapaian.

Ini memperkuat keyakinan diri bahwa kita mampu belajar dan berkembang di usia berapa pun.

4. Membantu menemukan identitas diri

Di tengah kesibukan dan peran sosial, hobi menjadi ruang pribadi untuk mengenal diri sendiri tanpa label sebagai pekerja, orang tua, pasangan, atau apa pun.

Baca Juga: Cuan dan Passion dari Drama Korea

Tidak Pernah Terlambat untuk Memulai

Hobi membuat doodle
Doodle.

Salah satu hambatan terbesar bagi orang dewasa dalam menemukan hobi adalah pikiran seperti “saya sudah terlalu tua” atau “itu bukan bidang saya”.

Faktanya sih, hobi tidak mengenal usia dan latar belakang. Tak perlu khawatir jika hasilnya belum sempurna. Tujuan hobi bukanlah menghasilkan karya luar biasa, melainkan menemukan kebahagiaan kecil di tengah kesibukan.

Seiring waktu, hobi bisa berkembang. Siapa tahu, doodle yang dulu hanya coretan iseng di kertas rapat bisa menjadi karya seni digital, atau desain Canva sederhana bisa berubah menjadi proyek kreatif yang membuka peluang baru.

Penutup

Menemukan hobi di usia dewasa bukanlah tanda keterlambatan, melainkan bentuk kedewasaan emosional.

Saat muda kita mencari jati diri, saat dewasa kita belajar memahami dan merawat jati diri. Hobi menjadi jembatan antara tanggung jawab dan kebahagiaan, antara rutinitas dan kebebasan.

Masih mencari hobi yang paling sreg? Coba intip artikel journaling berikut dan kenali Manfaat Journaling, Bukan Cuma untuk Stress Release.

Tidak ada komentar

Komentar dimoderasi dulu, ya. Terima kasih.