apasebab.com – Anak akan menghadapi banyak hal sesuai zamannya sendiri, berbeda dengan zaman sebelumnya. Begitu juga dengan ibu-ibu. Lifestyle ibu milenial berbeda dengan gaya hidup ibu-ibu tahun 1950-an.
Sebenarnya, nggak cuma anak-anak dan dan kaum ibu, sih. Semua manusia di zaman yang berbeda akan bertemu dengan kesempatan dan tantangan yang berbeda.
Apa Sebab sering menemukan pernyataan, “Nenekku punya anak 12 tapi fine-fine aja tuh. Nggak pernah tuh ngeluh-ngeluh toxic atau apalah. Nggak perlu dikit-dikit healing. Anak-anaknya juga sukses semua.”
Alhamdulillah kalau semuanya baik-baik saja. Namun, sering terjadi semuanya terlihat baik-baik saja karena bukan kita sendiri yang mengalaminya sendiri.
Generasi Milenial
Manusia yang masih hidup sekarang terbagi dalam beberapa golongan generasi. Mengutip dari Pew Reseach Center, golongan generasi yang ada sekarang adalah:- Generasi Silent, kelahiran tahun 1928-1945
- Generasi Baby Boomer, kelahiran tahun 1946-1964
- Generasi X, kelahiran tahun 1965-1980
- Generasi Y (Milenial), kelahiran tahun 1981-1996
- Generasi Z (Zilenial), kelahiran tahun 1997-2012
Selain itu, sudah ada lagi dua generasi yang lebih muda, yaitu Generasi Alpha, kelahiran tahun 2013-2024. Satu generasi lagi baru saja launching, yaitu Generasi Beta, kelahiran tahun 2025-2039.
Dalam artikel ini, yang Apa Sebab maksud dengan “Ibu Milenial” adalah ibu-ibu dari generasi milenial.
Pada tahun 2025 ini mereka berusia antara 29-44 tahun dan umumnya memiliki anak yang sedang aktif-aktifnya belajar, bergerak, dan mencoba berbagai hal baru.
Ada juga sih Generasi X akhir yang pada tahun 2025 ini masih memiliki anak kecil dan ABG, atau Generasi Z awal yang sudah punya anak berusia 10 tahun. Udahlah, sementara ikut aja dulu dengan ibu-ibu dari generasi milenial.
Gen X bilek: “Asiiik, jadi lebih muda!”
Gen Z bilek: “Astagaaa ... setua itukah gueee?”
Media Sosial dan Ibu Milenial
Banyak hal yang tak ada pada ibu-ibu generasi tua tetapi menjadi bagian dari keseharian ibu-ibu milenial. Salah satunya adalah media sosial.Ibu milenial pasti deh akrab dengan media sosial seperti Facebook, Instagram, X (dulu Twitter), TikTok, dan Threads. Menggulir lini masa medsos menjadi aktivitas sehari-hari.
Banyak hal yang dilakukan oleh ibu-ibu milenial ini dengan media sosialnya. Beberapa di antaranya adalah:
1. Berteman dan silaturahmi
Ini yang paling umum dan sangat wajar. Melalui media sosial ibu milenial bisa terhubungan dengan keluarga dan teman yang berada di tempat jauh, atau yang sudah lama tak bertemu.Melalui media sosial juga ibu-ibu milenial ini bisa bertemu dengan teman-teman baru yang sefrekuensi.
2. Berjualan
![]() |
Berjualan dan berpromosi secara online di media sosial. |
Tak sedikit ibu-ibu milenial, termasuk ibu-ibu introvert, yang antusias menggunakan media sosial untuk berjualan. Ada yang sudah expert alias pemain lama di dunia jualan, ada juga yang baru belajar berjualan.
Bermacam-macam barang ada dijual di media sosial. Dari aneka camilan, pakaian, parfum, sepatu, sampai buku dan mainan edukatif.
Etalase di media sosial ini biasanya dilengkapi dengan toko di marketplace, terutama Shopee dan Tokopedia.
Baca Juga: Ide Bisnis untuk Orang Introvert
3. Hiburan
Media sosial merupakan sarana hiburan yang murah meriah dan seru.Melalui media sosial, ibu-ibu milenial bisa bersenda gurau dengan sesamanya, bisa bernostalgia dengan lagu-lagu semasa remaja, bisa menonton stand up comedy, bisa menonton cuplikan film, juga bisa berinteraksi langsung dengan idolanya.
Tak heran ketika ada wacana pemerintah akan memblokir media sosial atau menjadikannya premium (berbayar), para pengguna medsos langsung bereaksi keras.
"Apa-apa udah mahal, apa-apa udah dipajakin, apa-apa udah bikin stres. Eh, giliran kita nyari hiburan di medsos, masih juga disuruh bayar dan dipajakin?"
Baca Juga: Cuan dan Passion dari Drama Korea
4. Belajar
Berbagai macam ilmu dan pengetahuan berseliweran di media sosial. Dari ilmu bahasa, kesehatan, sejarah, sampai teknologi modern.Sayangnya, karena siapa pun bisa membuat konten di media sosial, ilmu dan pengetahuan yang tampak benar tapi menyesatkan pun ikut berseliweran.
Di sini ibu-ibu milenial perlu cerdas dan cermat memilah. Pilih akun-akun yang dikelola oleh personal atau oganisasi yang memang memiliki ilmu di bidangnya.
Selain itu, di media sosial juga banyak yang menawarkan kelas-kelas online secara gratis. Meskipun tertarik dengan ilmu dan gratisnya, tetap perlu memperhatikan siapa yang menjadi narasumber atau mentornya.
Kelas menulis, misalnya. Perhatikan apakah narasumbernya berilmu dan berpengalaman sebagai penulis.
5. Peluang baru
Media sosial juga membuka berbagai peluang baru untuk kaum ibu milenial.Dari yang betujuan menambah penghasilan keluarga hingga menekuni hobi positif yang ujung-ujungnya juga bisa digunakan untuk menambah isi rekening.
Misalnya, dari hobi berkebun di teras rumah ternyata bisa berjualan bibit tanaman atau hasil panennya. Dari iseng ikut kelas Canva gratisan, eh ternyata dapat peluang membuat worksheet digital yang laku dijual.
6. Personal branding
![]() |
Media sosial memiliki banyak manfaat positif. |
Ibu milenial juga bisa memanfaatkan media sosial untuk personal branding. Baik itu yang berhubungan langsung dengan pekerjaan profesionalnya maupun yang terkait dengan lifestyle ibu millennial.
Lifestyle ibu milenial ini beragam, lho, dan bukan soal flexing-flexing. Termasuk dalam lifestyle ini misalnya pola makan sehat, olahraga, urban farming, hingga gaya hidup zero waste.
7. Sharing parenting
Belajar ilmu parenting, serta berbagi pengalaman dan informasi mengenai pengasuhan anak juga kerap dilakukan ibu-ibu di media sosial.Selain dari sesama ibu milenial, pengalaman berkeluarga dan mengasuh anak dari ibu-ibu Generasi X dan Baby Boomer juga menjadi masukan berharga.
Penutup
Media sosial adalah sebuah etalase pencitraan. Apa yang tampak di medsos seringkali berbeda dengan kenyatannya.Tips sederhana (tapi penerapannya lumayan butuh effort sih) untuk menjaga mental health mom dalam bermedia sosial adalah selalu cermat memilah informasi, selalu bersyukur, dan mengendalikan konten yang muncul di lini masa medsos.
Next, Apa Sebab membahas tentang Konten Medsos dan Kesehatan Mental. Yuk Bun, langsung meluncur ke sana.
Referensi
Paw Research Center. https://www.pewresearch.org/topic/generations-age/ Diakses tanggal 11 September 2025.
Tidak ada komentar
Komentar dimoderasi dulu, ya. Terima kasih.