apasebab.com - Di masyarakat Indonesia, menikah adalah suatu kelaziman. Sekolah di SD, SMP, SMA, kuliah, kerja, menikah. Kira-kira begitu timeline alias garis waktunya. Walaupun tentu saja, ada yang menjalani timeline berbeda.
Dalam agama
Islam yang merupakan agama mayoritas penduduk Indonesia, hukum menikah adalah
sunah.
Masyarakat kita
umumnya memandang aneh orang yang tidak menikah. Wah, itu menyalahi kebiasaan.
Lebih-lebih jika usia sudah mencapai 30an, sudah mapan dalam karier dan
penghasilan, apalagi kombinasi keduanya.
Orang-orang di
sekitarnya resah dan gelisah melihat si lajang. Kenapa sih nggak nikah-nikah?
Usai sudah cukup, pekerjaan bagus, udah punya mobil dan rumah walaupun masih
kredit. Apa lagi yang ditunggu?
Apalagi kalau si
lajang itu perempuan. Bukan lagi resah dan gelisah menunggu di sini, di sudut
sekolah tempat yang kau janjikan, ingin jumpa denganku walau mencuri waktu…
Bukan. Itu resah dan gelisahnya Obbie Mesakh. Ini resah dan gelisah ingin menggunjing. Masa mudik dan libur Lebaran sering digunakan untuk mencecar si lajang dengan pertanyaan kapan nikah.
Uniknya, si lajang malah tenang-tenang saja. Tak terusik oleh kegelisahan orang-orang. Dia memang tak mau menikah. Seperti kata pepatah, anjing menggonggong kafilah berlalu.
Menikah itu enak.
Tapi kenapa ada orang yang memilih tidak menikah?
5 Sebab Orang Tidak Mau Menikah
“Menikah itu
enak” adalah dari sudut pandang orang yang mengalami indahnya pernikahan.
Namun, hidup ini
tidak hanya berisi satu sudut pandang. Sebanyak itu manusia, sebanyak itu pula
sudut pandang terhadap suatu hal. Termasuk tentang pernikahan.
Coba kita lihat,
apa saja yang menjadi alasan seseorang memutuskan untuk tidak menikah.
1. Tidak mau terikat.
Dengan atau
tanpa cinta, menikah berarti memulai hidup dalam sebuah ikatan. Tanya tuh sama
Mas Al dan Andin yang ikatan cintanya bikin baper banyak orang.
Sudah ada suami,
sudah ada istri. Sudah ada sederet kewajiban yang harus ditunaikan. Sudah tidak
bebas lagi melakukan hal yang disuka. Sudah tidak bebas lagi pergi ke sana-sini
sesuka hati.
Belum lagi
urusan dengan mertua dan para ipar. Atau kelak jika sudah punya anak.
Singkatnya, sudah
ada do’s and don’t’s baru yang harus diikuti.
Ah, ribet! Lebih
baik tidak usah menikah saja.
2. Trauma
Belum menikah tapi sudah trauma dengan pernikahan? Ya, betul sekali. Trauma dengan drama tragedi pernikahan yang kerap dilihatnya.
Pernikahan sakit yang menimbulkan trauma. |
Yang paling
membekas tentu saja pernikahan kedua orangtuanya. Perceraian? Bisa jadi, tetapi
tidak selalu. Tak jarang perceraian justru menjadi penyelamat dan jalan keluar
terbaik.
Banyak pasangan
memilih bertahan dalam pernikahan yang tidak sehat. Mereka tetap berstatus
sebagai sepasang suami istri tetapi tak lagi menjalin relasi yang sehat.
Dua-duanya saling menyakiti. Saling berteriak, tak peduli, berselingkuh, tak menafkahi, bahkan menyakiti secara fisik.
Sialnya, ada
saja suami yang malas bekerja, mengandalkan istri untuk mencari nafkah, tetapi
malah diam-diam menikahi perempuan lain.
“Saya jadi
enggan menikah,” ujar seorang wanita muda di Jawa Tengah. Seumur hidup ia
melihat ayah yang malas bekerja tapi rajin berselingkuh. Plus ibu yang mata
duitan tetapi tak mau bekerja.
“Saya jadi takut
menikah,” ujar perempuan muda lainnya. Sejak kecil ia kerap melihat sang ayah
memukuli ibunya.
So, bodo amat
orang bertanya nyinyir “kapan nikah?”. Tekadnya sudah sebulat bakso. Tidak akan
menikah. No debate.
3. Perintang tujuan
Ada pula yang
memutuskan untuk tidak menikah karena menganggap pernikahan akan merintangi
langkahnya mencapai tujuan.
Ia sudah
memiliki rencana dan target pencapaian dalam hidupnya. Karier, keuangan, memiliki rumah dan apartemen bagus, traveling keliling dunia, mendaki gunung-gunung tertinggi di lima benua,
menyelamatkan terumbu karang, dan sebagainya.
Pernikahan akan
menghalanginya mewujudkan rencana hidupnya. Oh, big no!
4. Patah hati.
Yup, patah hati
pun bisa menjadi penyebab seseorang tak mau menikah. Begitu dalam ia mencintai
sang kekasih. Namun, yang dicintai malah pergi.
Entah pergi
bersama kekasih baru atau pergi bersama Malaikat Pencabut Nyawa.
Ditinggal
menikah ketika sedang sayang-sayangnya sungguh tak pantas dijadikan candaan.
Kita tak tahu
seberapa dalam luka hatinya. Kita tak tahu bahwa hatinya bukan hanya patah,
tetapi sudah remuk berkeping-keping.
Sedih yang mendalam, kehilangan, patah hati bisa menjadi penyebab orang tak mau menikah. |
5. Penyakit
Mengidap suatu
penyakit pun bisa menjadi sebab seseorang tidak mau menikah.
Penyakitnya
membuat ia harus rutin berobat. Entah dalam jangka waktu panjang atau seumur
hidup.
Namun, ia juga
tahu semua pengobatan itu tidak bisa menyembuhkannya. Pengobatan itu hanya
memberinya sedikit kesempatan untuk hidup lebih lama.
“Aku tidak mau
orang yang kusayangi menangis kalau aku harus pergi lebih dulu.”
“Aku tidak mau
merepotkan orang yang aku sayangi.”
6. Tidak tertarik pada lawan jenis.
Segolongan kecil
orang tidak mau menikah karena tidak tertarik pada lawan jenis.
Kalaupun ada
yang akhirnya menikah dengan lawan jenis, biasanya demi menyenangkan orangtua
atau untuk menutupi kondisi sesungguhnya.
Menikah Itu Enak
Ya, betul. Menikah itu enak bagi yang
merasakan indahnya pernikahan bahagia. Meskipun tak seindah dongeng putri dan
pangeran tetapi mantap menjalaninya bersama.
Namun, pernikahan akan terasa mengerikan
bagi yang masih menyimpan trauma.
Pernikahan akan terasa mengekang dan
menyebalkan bagi yang masih ingin bebas. Masih ingin mewujudkan sejuta mimpi.
Selain 6 alasan tidak mau menikah itu,
mungkin masih banyak alasan lainnya.
Jika kita tidak mengalami hal yang membuat
enggan menikah, bukan berarti tak ada orang yang mengalaminya. Meski tak terungkap, pasti ada sebab mengapa seseorang memilih tidak menikah.
***
Tidak ada komentar
Komentar dimoderasi dulu, ya. Terima kasih.