Teman-teman yang tinggal di kota besar pasti sudah sangat akrab dengan kemacetan jalan raya. Apalagi pada jam-jam sibuk (rush hour).
Apa sebab macet rutin seperti itu?
Penyebab macet yang paling umum adalah banyaknya kendaraan bermotor yang menderu di jalan raya.
Bagaimana tidak macet kalau pengguna kendaraan pribadi semakin banyak. Kepemilikan kendaraan pribadi ini pun difasilitasi dengan kredit kendaraan bermotor yang relatif mudah.
Jalanan diperlebar dan dibuat bertingkat-tingkat buat mengurangi kemacetan, eh yang beli kendaraan pribadi juga makin banyak. Pantas saja tetap macet.
Bukan hal aneh jika lima orang dalam satu rumah berangkat dengan kendaraan masing-masing. Bukan hal asing pula jika satu mobil pribadi hanya berisi satu orang.
Seandainya saja para pengguna jalan raya mau menggunakan transportasi umum, kemacetan bisa diminimalkan. Kalau tidak macet kan pengguna jalan raya tak perlu khawatir bakal tua di jalan.
Sekilas Transportasi Umum
Di Indonesia, transportasi umum sudah ada sejak NKRI belum terbentuk. Mengutip dari Good News, pemerintah kolonial Belanda memperkenalkan trem kuda sebagai transportasi publik pada tahun 1869.Seiring perkembangan teknologi, kemudian muncul trem uap dan trem listrik. Dalam Transmedia disebutkan bahwa trem ini berhenti beroperasi di Jakarta pada tahun 1960-an.
Beraneka macam kendaraan pernah menjadi sarana transportasi umum di Indonesia. Ada yang masih bertahan, ada yang sudah tersingkir oleh kemajuan zaman, ada pula pendatang baru.
Pada masa Generasi Baby Boomer (kelahiran tahun 1946-1964) di Jakarta sedang aktif-aktifnya, kendaraan umum ada oplet, bemo, helicak, bus tingkat, dan bajaj. Ada pula transportasi tradisional seperti becak dan delman.
Ketika Xilenial (Generasi X, kelahiran tahun 1965-1976) sedang di usia remaja ceria, angkot dan bus kota menjadi bagian dari keseharian. Pada masa itu lahir pula cerita Lupus: Makhluk Manis dalam Bus karya Hilman Hariwijaya.
Sekarang, ketika Xilenial awal mulai menjadi kakek nenek dari Generasi Alpha, transportasi umum di dalam kota (terutama kota besar seperti Jakarta) semakin beragam dan semakin modern.
Beragamnya moda transportasi umum ini dimaksudkan untuk mempermudah mobilitas masyarakat dalam beraktivitas, sekaligus mengurangi kemacetan lalu lintas.
Baca Juga: Ini Dia Penyebab Tempat Wisata Sepi, Salah Satunya Pungli
Plus Minus Transportasi Umum
![]() |
Kendaraan umum di jalan raya. |
Sebagus apa pun transportasi umum yang ada, pasti ada saja yang merasa tidak puas, Apalagi kalau tidak bagus.
Menggunakan kendaraan umum untuk mobilitas sehari-hari memang ada plus minusnya. Itu juga yang (mungkin) menjadi preferensi orang-orang untuk menggunakan atau tidak menggunakan kendaraan umum sebagai sarana transportasi.
Coba kita lihat apa saja plus minus alias kelebihan dan kekurangan menggunakan kendaraan umum.
1. Kelebihan Transportasi Umum
Transportasi umum seperti bus, angkot, dan KRL menjadi pilihan banyak orang karena berbagai pertimbangan. Beberapa nilai plus menggunakann transportasi umum adalah:- Penghematan
Biaya yang harus dikeluarkan untuk menumpang transportasi umum biasanya lebih murah daripada menggunakan kendaraan pribadi. Cukup bayar tiket atau ongkos. Tak perlu memikirkan biaya BBM, biaya perawatan, pajak kendaraan, atau ongkos parkir legal dan ilegal.
Adrian Maulana, artis yang juga financial planner, pialang saham, dan investment manager, menyebutkan bahwa naik kendaraan umum membuatnya bisa berhemat puluhan juta rupiah per tahun. - Mengurangi kemacetan
Transportasi umum sangat berperan untuk membantu mengurangi kemacetan lalu lintas.
Angkot, misalnya. Satu unit angkot bisa berisi 12 penumpang dan 1 sopir. Bandingkan dengan mobil pribadi yang sering hanya berisi satu orang. Apalagi KRL, KRD, dan sejenisnya yang sekali angkut bisa muat ratusan orang. - Membantu menjaga kelestarian alam
Sok idealis? Gpp. Santai aja. Faktanya, menggunakan kendaaraan umum kan berarti mengurangi pengguaan BBM dan mengurangi polusi udara karena satu kendaraan bisa memuat banyak orang sekaligus. - Santai
Ada juga yang memilih menggunakan kendaraan umum karena ingin santai selama di perjalanan.
Tidak perlu capek-capek menyetir. Tidak perlu pusing mencari tempat parkir. Bisa tenang melamun tanpa khawatir nabrak. Bisa menikmati pemandangan (kalau ada pemandangan). Kalau mengantuk saat sedang dalam perjalanan pun bisa langsung tidur. - Efisiensi waktu
Di kota-kota yang menyediakan transportasi umum seperti KRL, menggunakan fasilitas tersebut sangat efisien dari segi waktu. Adanya jalur khusus membuat moda transportasi tersebut tak terkendala oleh macet.
2. Kekurangan Transportasi Umum
![]() |
Padat penumpang. |
Di sisi lain, menggunakan transportasi umum juga memiliki kekurangan. Berikut ini adalah beberapa nilai minusnya:
- Tidak fleksibel
Kendaraan umum memiliki rute tertentu. Kendaraan seperti KRL dan KRD juga memiliki jadwal yang sudah fix. Sebagai penumpang kita cuma bisa mengikuti rute dan jadwal yang ada. Tidak bisa menentukan rute dan jadwal sendiri. - Padat penumpang
Pada jam-jam tertentu, kendaraan umum sangat padat oleh penumpang. Mau naiknya antre berdesakan, di dalam kendaraan pun berdempetan dengan orang random. Bagi sebagian orang, hal ini membuat risih dan tidak nyaman. - Kurang aman
Keamanan juga menjadi masalah. Pencopet, penjambret, tukang hipnotis menyaru di antara penumpang.
Di Bandung, penumpang angkot juga harus menghadapi preman-pengamen. Preman tapi sok ngamen. Pengamen tapi nggak jelas nyanyi apa, yang jelas malah ancamannya. - Fasilitas
Tidak semua kendaraan umum seperti angkot dan bus memiliki fasilitas yang memadai. Banyak yang malah seadanya atau bahan sudah tidak laik jalan. - Lama
Untuk kendaraan umum yang jam keberangkatannya tidak terjadwal dan tidak memiliki jalur istimewa, waktu tempuhnya menjadi sebuah misteri. Kadang cepat, kadang lama, kadang lama sekali.
Penutup
Setiap orang memiliki pertimbangan untuk menggunakan transportasi umum atau pribadi. Menggunakan kendaraan umum pun bisa memilih lagi yang sesuai dengan kebutuhan.Apakah butuh cepat dan tidak masalah dengan uang, apakah penghematan adalah faktor utama, apakah ingin berlama-lama menikmati perjalanan, apakah ingin perjalanan rasa berpetualang, dan sebagainya.
Jadi, pilih menggunakan transportasi umum atau kendaraan pribadi?
Referensi
Good News. https://www.goodnewsfromindonesia.id/2025/06/24/lebih-tua-dari-indonesia-ini-dia-sejarah-perkembangan-transportasi-jakarta-hingga-hari-ini Diakses tanggal 16 Agustus 2025.
Transmedia, Majalah Kementerian Perhubungan. https://transmediakemenhub.id/trans-sejarah-edisi-02-2023/ Diakses tanggal 16 Agustus 2025.
Tidak ada komentar
Komentar dimoderasi dulu, ya. Terima kasih.