Di antara sekian banyak kewajiban orang tua pada anak, salah satunya adalah memberikan pendidikan yang baik.
Pada masa sekarang sih ada banyak pilihan lembaga pendidikan untuk anak. Ada sekolah negeri, ada sekolah swasta. Dua-duanya dengan fasilitas dan kualitas yang beragam.
Ada sekolah negeri high quality sarat prestasi, ada yang sekolah-negeri-gitu-deh dan banyak jam kosongnya.
Begitu juga sekolah swasta. Ada yang berkualitas tinggi, ada yang tidak. Ada yang bayarannya selangit, ada yang bayarannya selangit-langit rumah saja alias relatif lebih terjangkau.
Dari jenis materinya pun ada sekolah umum, ada sekolah kejuruan, ada sekolah alam, ada pula sekolah keagamaan.
Ada sekolah umum dengan muatan keagamaan yang kuat, seperti sekolah Muhammadiyah, Al-Azhar, dan Darul Hikam. Ada pondok pesantren tradisional, ada pondok pesantren modern, ada pula islamic boarding school.
Setiap keluarga pasti memiliki pertimbangan tersendiri tentang ke mana akan menyekolahkan anak-anaknya. Yang terbaik bagi keluarga A, belum tentu menjadi pilihan terbaik bagi keluarga B. Semua ada sebabnya.
Sejarah Pondok Pesantren
Di Indonesia, keberadaan pondok pesantren bukanlah hal baru. Pesantren sebagai tempat belajar sudah ada di Indonesia sejak zaman kerajaan Islam.Dalam Babad Demak disebutkan bahwa pondok pesantren sudah ada pada zaman Sunan Ampel (masa Prabu Kertawijaya bertakhta di Kerajaan Majapahit, tahun 1447-1451).
Mengutip dari Herman dalam Sejarah Pesantren di Indonesia, cikal-bakal pesantren di Indonesia adalah Pesantren Ampel yang didirikan oleh Syaikh Maulana Malik Ibrahim (masa hidup 1371-1419).
Para santri yang telah selesai belajar di Pesantren Ampel kemudian menyebar ke berbagai daerah untuk menyampaikan ajaran agama Islam.
Pesantren terus berkembang hingga sekarang. Ada yang tetap fokus pada ilmu agama Islam saja, ada pula yang memadukannya dengan ilmu pengetahuan dan teknologi modern, atau membekali dengan keterampilan seperti wirausaha dan kelas menulis.
Mengapa Memilih Sekolah di Pondok Pesantren
![]() |
Ponpes masih menjadi pilihan. |
Di masa modern dengan banyaknya pilihan lembaga pendidikan, pondok pesantren masih menjadi pilihan banyak orang tua.
Berikut beberapa alasan orang tua mengapa memilih sekolah di pondok pesantren:
1. Pendidikan agama
Ini alasan yang paling umum dan sangat lumrah. Dari zaman dulu pondok pesantren adalah tempat bagi umat Islam untuk belajar agama. Lebih-lebih bagi yang ingin mempelajari agama Islam secara mendalam.Jika ingin fokus belajar agama saja, ponpes tradisional dapat menjadi pilihan. Adapun ponpes modern lebih cocok untuk mereka yang bukan hanya belajar ilmu agama, melainkan juga mempelajari ilmu-ilmu lain seperti di sekolah umum.
2. Pembentukan akhlak
Lingkungan pesantren yang islami, menjadi harapan bagi orang tua agar anak-anak mereka memiliki akhlak yang baik.Alangkah baiknya jika orang tua pun melatih diri sendiri untuk memiliki akhlaqul karimah.
3. Lingkungan pergaulan
Banyak orang tua cemas dengan lingkungan pergaulan yang hedon, apa-apa demi konten, dan bebas seolah tanpa batas. Belum lagi banyaknya geng motor, serta konsumsi narkoboy dan miras yang sudah seperti gaya hidup saja.Kecemasan itu membuat banyak orang tua berhati-hati dalam memilih sekolah untuk putra-putri mereka. Salah satu yang kerap menjadi pilihan untuk membentengi pergulan anak-anak adalah pondok pesantren.
4. Menumbuhkan kemandirian
Tinggal jauh dari orang tua akan melatih anak untuk belajar mandiri. Peraturan yang diterapkan di pesantren pun akan membuat mereka terbiasa disiplin dan hidup teratur.5. Biaya
Biaya pendidikan di pondok pesantren sebenarnya relatif. Namun, ada juga ponpes yang menetapkan biaya murah, bahkan gratis.Ponpes seperti ini menjadi pilihan bagi keluarga muslim yang memiliki keterbatasan biaya tetapi ingin memberikan pendidikan yang layak bagi putra-putrinya.
6. Ketidakmampuan
Meski terasa pahit, tetapi faktanya ada saja orang tua yang memasukkan anak ke pondok pesantren karena tidak mampu mendidik anak mereka.Sedihnya, ada juga orangtua yang menjadikan “mondok di pesantren” sebagai hukuman.
“Awas ya, kalau masih nakal dan nggak bisa dibilangan, Bunda masukkan ke pesantren biar kapok!”
Baca Juga: Kenapa Kuliah di Luar Negeri? Ini Penyebabnya
Ponpes Masih Jadi Pilihan
![]() |
Orang tua berkewajiban memberikan pendidikan terbaik untuk anak. |
Beberapa tahun belakangan memang terkuak beberapa kasus di pesantren. Mulai dari kasus bullying hingga pencabulan, bahkan ada yang berujung pada kematian. Pelakunya ada sesama santri, ada pula pengasuh yang seharusnya mengayomi para santri.
Namanya pengasuh, kan ya. Harusnya mengasuh, bukan malah menjadi asu. Astagfirullah. Emosi lagiii kalau ingat kasus-kasus yang sempat viral beberapa tahun ini.
Namun, kasus-kasus itu ternyata tak menyurutkan keinginan para orang tua untuk mengirim anak mereka ke pondok pesantren.
Yang bisa dilakukan oleh orang tua adalah sehati-hati mungkin memilih pondok pesantren untuk buah hati kesayangan.
Mencari informasi selengkap dan sedetail mungkin tentang ponpes yang akan dituju. Bukan hanya tentang sistem pendidikan atau biayanya, tetapi juga tentang legalitas dan reputasinya.
Akan lebih mudah jika orang tua atau saudara dekat adalah alumnus ponpes tersebut. Setidaknya mereka punya gambaran tentang sistem pengajaran, plus seperti apa lingkungan dan pergaulan di sana.
Kalau cocok bisa langsung daftarkan. Kalau tidak cocok, cari lagi sampai menemukan ponpes yang paling sesuai.
Seperti itu pula yang dilakukan oleh Teh Okti Blogger Cianjur ketika mencari pondok pesantren untuk putra semata wayangnya.
Meskipun di Cianjur dan sekitarnya ada banyak pesantren, Teh Okti dan suaminya sepakat anak tunggal mereka akan mondok di Gontor.
Sang anak pun setuju, bahkan menyambut dengan antusias. Tak masalah meskipun ditempatkan di Gontor Kampus 9 yang berlokasi di Kabupaten Solok, Sumatera Barat.
Btw, persetujuan anak ini hal penting lho dalam proses pendidikan karena nanti mereka yang akan menjalani setiap prosesnya.
Jangan sampai anak malah kabur, berulah, atau malas-malasan belajar karena terpaksa masuk ponpes. Lebih parah lagi kalau mereka merasa dibuang oleh orang tua.
Penutup
Pondok pesantren merupakan salah satu alternatif lembaga pendidikan yang dapat dipilih oleh orang tua dalam upaya membekali anak.Namun, seperti halnya memilih lembaga pendidikan lainnya, orang tua perlu mencari informasi sedetail mungkin tentang ponpes. Tidak hanya menyangkut biayanya, tetapi juga metode pengajaran, legalitas, dan reputasinya.
Bagaimana Indonesia di masa depan, mau Indonesia Emas atau Indonesia Cemas tergantung pada pendidikan yang diperoleh hari ini. Nah, mau yang mana?
Referensi
- Detik. https://www.detik.com/hikmah/khazanah/d-6969485/sejarah-munculnya-pondok-pesantren-pertama-kali-di-indonesia. Diakses tanggal 23 Juli 2025.
- Herman DM. Sejarah Pesantren di Indonesia. Jurnal Al-Ta’dib Vol. 6 No. 2, Juli-Desember 2013. https://www.neliti.com/id/publications/235721/sejarah-pesantren-di-indonesia. Diakses tanggal 25 Juli 2025.
Terima kasih sudah mampir
BalasHapus